Catatan Perjuangan Beasiswa LPDP – Part I (Seleksi Administrasi)

Bagi para pemburu beasiswa, mungkin akhir-akhir ini tidak asing lagi dengan beasiswa prestisius yang lebih dikenal dengan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), beasiswanya sendiri sebeanrnya bernama Beasiswa Pendidikan Indonesia. Mungkin tidak terlalu penting saya jelaskan panjang lebar mengenai apa dan bagaimana skema beasiswa ini, silahkan tanya ke mbah google atau kunjungi web resmi mereka di http://lpdp.depkeu.go.id/ atau http://www.beasiswalpdp.org/ Insya Allah informasinya sudah cukup lengkap

Mari masuk ke tahap awal yang harus dilalui untuk mendapat beasiswa ini, yuppp Seleksi Administrasi. Seluruh proses pendaftaran di tahap ini dilakukan online, tidak ada pengiriman berkas/hardcopy dokumen, berkas akan kita perlukan untuk proses verifikasi saat tahap seleksi wawancara (setelah lulus proses seleksi administrasi).

Tidak terlalu sulit sebenarnya dokumen-dokumen yang disyaratkan oleh LPDP, hanya memang butuh persiapan panjang untuk melengkapi semuanya. Salah satu poin penting yang menjadi penilaian adalah Sertifikat Bahasa Inggris (TOEFL/IELTS), ini berlaku bagi yang memilih program beasiswa dalam ataupun luar negeri. Saya pribadi memberi perhatian khusus untuk perkara ini, karna mau daftar beasiswa apapun dan ke kampus tujuan manapun, mutlak bin wajib dokumen ini harus kita punyai. So, mau tidak mau tantangan awal adalah melewati nilai batas minimum yang disyaratkan, LPDP sendiri mensyaratkan nilai TOEFL 550 bagi yang memilih program Magister/Doktor Luar Negeri, dan 500 bagi yang memilih program Magister/Doktor Dalam Negeri, untuk nilai IELTS silahkan menyesuikan dengan standar tersebut, di leaflet terbaru yang disediakan pihak LPDP juga sudah ada perbandingan nilai TOEFL-IELTS yang memenuhi kriteria, bisa di download disini. Tinggi standarnya? Memang, maka dari itu persiapan serius harus dilakukan jauh-jauh hari. So, bagi siapapun yang berniat ikut seleksi beasiswa ini persiapkan dulu salah satu dokumen yang menjadi syarat penting untuk lolos proses seleksi administrasi ini. Selamat berjuang, hal sesulit apapun akan kalah kalau kita memiliki keyakinan & semangat pantang menyerah untuk meraihnya, saya beberapa kali membuktikan ini 🙂

Dokumen lain yang tak kalah penting adalah Essay tentang “Peranku Bagi Indonesia” dan “Sukses Terbesar Dalam Hidupku”. Saya pribadi berpendapat, kedua essay ini cukup berperan penting dalam penilaian, coba bayangkan sebuah kondisi dimana tim reviewer yang tidak kenal sama sekali dengan kita akan menilai kita hanya dari dokumen-dokumen yang kita berikan. Untuk itu, persiapkan dengan serius juga hal ini, jangan sekali-kali asal-asalan. Tuangkan kejujuran tentang apa yang telah kita alami, dan apa yang akan menjadi rencana kita dimasa yang akan datang. Saya yakin tiap-tiap orang punya potensi dalam dirinya, hanya saja sebagian mau mengeksplorasinya dan sebagian yang lain mengabaikannya begitu saja.

Selain kedua essay tadi, kita juga diminta membuat rencana studi, agak berbeda mungkin antara yang mengambil Master dengan Doktor. Pengalaman saya sendiri mengambil Master, tidak perlu menuliskan rencana detail dalam essay rencana studi ini, cukup menceritakan mata kuliah apa saja yang akan kita ambil, beserta jadwal perkuliahan sementara. Hal ini bisa dilihat di web universitas yang kita tuju, atau dengan menanyakan langsung ke bagian akademik.

Terakhir dokumen yang menjadi opsi (bisa dilampirkan atau tidak) adalah LoA atau Letter of Acceptance dari Universitas yang kita tuju. Dokumen ini memang tidak wajib untuk kita lampirkan saat pertama mengajukan berkas lamaran beasiswa LPDP, karna kalaupun kita belum punya, pihak LPDP akan memberikan waktu 1 tahun bagi siapa yang telah lulus seluruh tahap seleksi beasiswa ini untuk mencari universitas. Hanya saya, memiliki LoA tentu akan memberi nilai lebih diri kita dihadapan tim seleksi. Dan LoA ini sendiri sebenarnya berkaitan erat dengan dokumen TOEFL/IELTS, karna untuk mendapatkan LoA apalagi dari Universitas di Luar Negeri, biasanya mereka juga meminta kita untuk melampirkan bukti kemampuan bahasa, bisa TOEFL/IELTS, tergatung dari negara dan Universitas tujuan kita. Silahkan baca tips dari @madeandi disini

Sedangkan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan adalah dokumen standar, tidak terlalu sulit untuk disiapkan, antara lain : Ijazah, Transkrip Nilai, Surat Pernyataan (formatnya tersedia di leaflet yang disediakan oleh LPDP), surat ijin dari atasan.

Mari kawan, Indonesia saat ini sudah menyediakan beasiswa bergengsi bagi putra-putri terbaiknya. Jangan sia-siakan kesempatan ini, sudah saatnya kita menjadi bagian dari perubahan bangsa menuju kearah yang lebih baik. Saya sangat yakin, melihat semangat bangsa saat ini akan membuat Indonesia setara dengan bangsa-bangsa maju lain, entah 10 atau 20 tahun yang akan datang, hal ini Insya Allah bisa terwujud dengan komitmen kita bersama.

*tunggu kelanjutannya tentang tahap wawancara yaa 🙂